Jumat, 08 September 2017

CNG Untuk Pembangkit Tenaga Listrik

CNG For Power Generation

Proyek Pembangunan Pembangkit PLTMG Sei Gelam Jambi Kapasitas 11 x 9,7 MW

Kebutuhan atas energi listrik di Indonesia sepertinya akan selalu berbanding terbalik dengan ketersedian energi listrik di Negara tercinta Indonesia Raya ini, hal ini dapat kita rasakan jelas dengan frekuensi 'mati lampu' yang kita alami. PT. PLN (Persero) yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang dipercayakan Pemerintah untuk penyedia, penyalur dan pendistribusian energi listrik di indonesia raya ini terlihat kewalahan dalam memperkecil gap ketersediaan energi listrik.
Selain dari masalah ketersediaan energi listrik negara ini juga memiliki karakteristik kebutuhan energi listrik yang berbeda dengan negara negara luar, antara lain, yang pertama Tanah air ini merupakan negara kepulauan dan hampir setiap pulau terdapat rakyat indonesia didalamnya meskipun hanya beberapa ratus keluarga yang tentunya tidak luput dari kebutuhan energi listrik, kondisi ini tentunya merupakan tantangan sekaligus kesulitan dalam penyaluran energi listrik, Yang kedua, Kebutuhan akan listrik di negara ini memiliki karakter yang fluktuatif sebagai contoh, jumlah kebutuhan listrik pada hari libur kerja berbeda jauh dengan jumlah kebutuhan listrik pada hari kerja, lalu...jumlah kebutuhan energi listrik pada pukul 05.00-16.00, lebih kecil dibanding dengan kebutuhan energi listrik pada pukul 16.00-22.00, dan berbeda lagi dengan kebutuhan pukul 22.00-05.00.
PT. PLN (Persero) khususnya di Pulau Sumatra memiliki Daya energi Listrik yang cukup pada waktu waktu normal yaitu pukul 22.00-16.00, namun kecendrungan kekurangan daya listrik pada pukul 16.00-22.00, dimana pada jam jam ini disebut sebagai Waktu Beban Puncak (Peak Load).
Bicara tentang Beban Puncak versus Ketersediaan Daya listrik waktu beban Puncak tentu bukan hanya hal yang menarik ataupun bagi PLN, PLN memiliki rasa tanggung jawab dan cita cita menerangi Nusantara kapan saja dengan tetap harus memikirkan 'dapur sendiri'..sebab mengubah energi primer menjadi energi listrik tentunya tidak mudah, terdapat beberapa faktor yang perlu ditinjau salah satunya yaitu Kemampuan kontinuitas suplai energi primer,
Namun, sepertinya menerangi Nusantara adalah faktor yang utama bagi PLN sehingga Perusahaan Listrik membuat suatu ide terobosan guna memenuhi kebutuhan energi listrik pada waktu beban puncah tersebut.
Pembangkitan Energi Listrik yang paling cepat (dari energi primer menjadi energi listrik) adalah dengan Bahan Bakar Gas, namun kita ketahui ("Gas diperut bumi ini tentunya apabila sudah di bor yaaa...harus keluar terus menerus nggak bisa dibuka disumpel, sedangkan jika gas yang mengalir secara kontinu tersebut dibangkitkan menjadi energi listrik pada jam jam yang tidak dibutuhkan tadi tentunya merupakan hal yang mubajir dan tentunya tidak bisa karena energi listrik itu disitu dibikin ya harus dipakai..")
Matematika Sederhananya permasalahan diatas dapat diatasi dengan metode "Menabung" Energi Primer dan memakainya saat dibutuhkan pada waktu beban puncak (Peaking).
Berdasarkan Metode sederhana itulah muncul ide CNG for Peaking Power Generation, dimana Gas yang dari sumur 'ditabungkan' didalam tabung setiap harinya (22.00-16.00) lalu gas (energi primer) tersebut dibangkitkan menjadi energi listrik menggunakan mesin pembangkit listrik (engine power generation) dalam hal ini bisa Gas Engine maupun Gas Turbin,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengetahuan Perlu di Upgrade